Jumat, 11 Maret 2016

Pendidikan Lingkungan Hidup


PLH “Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekitar”

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


MENJAGA KEBERSIHAN KELAS
DAN
LINGKUNGAN SEKITAR


A.Pengertian

Lingkungan kelas adalah lingkungan sekolah yang merupakan ruangan-ruangan yang sengaja dikondisikan untuk proses belajar mengajar di sekolah. Guru menjelaskan pelajaran dan siswa menerima pelajaran.
Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita dan bermakna bagi kita. namun sangat kurang sekali kesadaran anak-anak atau siswa-siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan. Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan.
Untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam diri kita, maka harus : 
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapi, indah dan bersahaja.
2.Menanamkan kesadaran pada diri murid-murid bahwa sampah harus dibuang pada tempat sampah.
3.Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri bahwa kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama.
4.Meningkatkan kebersihan diri pribadi anak mulai dari kebersihan badan, pakaian dan alat-alat sekolah.
Maka dari itu, lingkungan akan sehat dan segar, belajar mengajar pun terasa nyaman.

B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan lingkungan kelas.
2. Menciptakan lingkungan kelas yang rapih, nyaman untuk di tempati sehingga tidak akan menggangu kegiatan belajar.
3. Menciptakan siswa dan siswi yang Cinta akan Lingkungan bersih khususnya di ruangan kelas.
4. Terciptanya Lingkungan Kelas yang sehat.

C. Cara Menjaga Kebersihan Kelas
1.  Membersihkan Lantai
a. Pertama-tama bersihkan Lantai menggunakan Sapu Injuk.
b. Kumpulkan sampah yang tadi disapukan, lalu masukan ketempat sampah menggunakan serokan.
c. Ambilah Air secukupnya kedalam ember.
d.  Masukan secukupnya pewangi dan pembersih untuk Lantai (bila ada).
e. Lalu bersihkan lantai menggunakan lap pel untuk menghilangkan atau membersihkan debu atau kotoran yang menempel di lantai.
f. Setelah selesai buang air kotor yang ada pada ember.
g.  Lap Kain Serbaguna di Cuci kemudian di jemur.
h. Sapu Injuk simpan ketempat semula.



2. Membersihkan Kaca
a.       Ambilah air bersih secukupnya kedalam ember.
b.      Masukan secukupnya pewangi dan pembersih untuk kaca (bila ada).
c.       Bersihkan kaca menggunakan lap kaca dengan satu arah.
d.      Setelah selesai buang air kotor yang ada pada ember.
e.       Lap Kaca di Cuci kemudian di jemur


D. Kesimpulan
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik .Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat tidak menyebabkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain karena itu kita harus pandai pandai menjaga kebersihan.
Menjaga kebersihan kelas merupakan kewajiban bagi semua siswanya, dan menjaga kebersihan itu harus memiliki kesadaran tersendiri, dengan kata lain tanpa ada paksaan dari orang lain, namun apabila siswanya tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan kelasnya maka kebersihan itu tidak akan tercapai.

Minggu, 28 Februari 2016

Serbuk

Serbuk

A.    Pengertian Serbuk
Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. secara kimia-fisika serbuk mempunyai ukuran antara 10.000- 0,1 mikrometer.

B.     PEMBAGIAN SERBUK
A.    PULVIS
Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1.      Pulvis Adspersorius (serbuk tabur / bedak)
Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar untuk penggunaan topical. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
Syarat-syarat pulvis adspersorius :
a.       Harus halus, tidak boleh ada butiran-butiran kasar (harus melewati mesh no. 100 agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
b.      Talk, kaolin dan bahan mineral yang digunakan harus bebas dari bakteri Clostridium tetani, Clostridium welchii, dan Bacillus antharacis.
c.       Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.

2.      Pulvis detrificius (Serbuk Gigi)
Serbuk gigi biasanya mengandung carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.

3.      Pulvis sternutatorius (Serbuk Bersin)
Adalah serbuk bersin yang penggunaanya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.

4.      Pulvis Effervescent
Serbuk effervescet merupakan serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini akan mengeluarkan gas CO2 yang kemudian membentuk larutan yang jernih.

C.      ISTILAH DALAM PEMBUATAN SERBUK
1.      Triturition, yaitu mencampurkan bahan obat dalam mortar dengan stamper.
2.      Spatulation,yaitu mencampurkan bahan obat langsung di atas kertas
3.      Sifting,adalah cara mencampurkan bahan obat dalam suatu ayakan tertutup.
4.      Tumbling,adalah cara mencampukan bahan obat dalam tempat tertutup yang dilengkapi dengan bola sebagai pengguling kemudian digoyang-goyangkan.

D.     HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT SERBUK :
a.       Obat yang berbentuk kristal / bongkahan besar hendaknya digerus dahulu.
b.      Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat tambahan (konstituen) dalam mortar.
c.       Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak serbuk sudah merata.
d.      Obat yang jumlahnya sedikit dimasukan terlebih dahulu.


E.     CARA PENCAMPURAN SERBUK
Serbuk dengan bahan-bahan padat :
1.)    Serbuk halus sekali
a.       Serbuk halus tidak berkhasiat keras.
·         Belerang
Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menimbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan. Oleh karena itu, dalam pembuatan bedak tabur belerang tidak ikut diayak.
·         Iodoform
Karena baunya yang sukar dihilangkan maka dalam bedak tabur diayak terpisah dengan ayakan khusus.
·         Serbuk sangat halus dan berwarna
Contohnya : Rifampisin, Stibii Penta Sulfidum
Serbuk tersebut sangat halus maka harus digerus dalam lapisan zat tambahan (konstituen) karena dapat masuk kedalam pri-pori mortir atau stemper.
b.      Serbuk halus berkhasiat keras.
·         Dalam jumlah banyak : Digerus dalam lapisan zat tambahan.
·         Dalam jumlah sedikit (kurang dari 50mg) dibuat pengenceran.

2.)    Serbuk berbentuk hablur dan Kristal
a.       Serbuk dengan Champora
Champora sangat nudah mengkristal kembali, maka ditetesi terlebih dahulu dengan eter atau etanol 95% kemudian keringkan dengan ditambahkan zat tambahan.
b.      Serbuk dengan Asam Salisilat
As.salisilat sangat ringat, mudah berterbangan yang menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir hidung dan mata sehingga akan bersin.
c.       Serbuk dengan Asam benzoat, naftol, mentol, thymol, dan salol.
Dikerjakan seperti pada champora dan As.Salisilat.
d.      Serbuk dengan garam-garam yang mengandung air Kristal
Dapat dikerjakan dalam mortar panas, misalnya KI dan garam-garam bromide. Garam-garam yang mempunyai garam exicatusnya lebih baik diganti dengan exicatusnya.
Penggantinya adalah sbb :
Natrii Carbonas                             50% atau ½ bagian
Ferrosi Sulfas                                60% atau 2/3 bagian
Alumunii et Kalii Sulfas               67% atau 2/3 bagian
Magnesii Sulfas                             67% atau 2/3 bagian
Natrii Sulfas                                  50% atau ½  bagian

e.       Serbuk dengan iodin
Ditetesi eter atau etanol 95% lalu keringkan dengan zat tambahan. Jika menggunakan Amylum akan berubah warna dari putih menjadi biru.


Serbuk dengan bahan setengah padat
Biasanya terdapat dalam bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah Adeps Lanae,Cera Alba, Cera Flava, paraffin padat, vaselin Album, Vaselin Flavum.
a.       Dalam jumlah banyak dilebur terlebih dahulu dalam penangas air, baru dicampurkan zat tambahan.
b.      Dalam jumlah sedikit ditetesi dengan eter atau aseton terlebih dahulu, baru ditambahkan zat tambahan.

Serbuk dengan bahan cair
a.       Serbuk dengan Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak. Perbandingannya selalu 2:1 .

b.      Serbuk dengan Tinctura
Ø  Dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas, lalu ditambahkan zat tambahan.
Ø  Dalam jumlah banyak dikerjakan dengan menguapkan di tangas air sampai kental lalu tambahkan zat tambahan.

Serbuk dengan Extractum
ž  Extractum Siccum (Ekstrak kering)
Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya Opii extractum, Strychni extractum.
ž  Extractum Spissum (Ekstrak Kental)
Misalnya extr.Belladone, extr hyoscyami ,extr Calis Curniti gunakan etanol 70% dalam lumpang panas, Sedangkan  Extr Canabis indiacae gunakan etanol 90% juga dalam lumpang panas lalu tambahkan zat tambahan.
ž  Extractum Liquidum (Ekstrak Cair)
Misalnya Extr Chinae Liq, Extr Hydrartis Liq, Extr Rhamni dikerjakan seperti mengerjakan tingtur.

Serbuk dengan bahan Kapsul atau Tablet
ž  Jika mengandung zat khasiat tunggal, ambil bentuk tablet atau kapsul langsung. Tablet digerus halus, timbang beratnya; kapsul keluarkan isinya, timbang beratnya.
ž  Jika mengandung zat khasiat campuran dapat diampil pesediaan bentuk serbuknya saja.



B.     PULVERS
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok.

F.      KEMASAN
ž  Untuk pemakaian luar umumnya dikemas dalam wadah kaleng yang berlubang-lubang atau sejenis ayakan untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Mis : bedak tabur.
ž  Untuk obat dalam, biasa disimpan dalam botol bermulut lebar supaya sendok dapat dengan mudah keluar masuk melalui mulut botol. Contohnya : serbuk antacid, serbuk laksativa.


G.     KEUNTUNGAN SEDIAAN SERBUK
  • Campuran obat dan bahan obat yang sesuai kebutuhan
  • Dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan larutan
  • Disolusi/melarut cepat dalam tubuh
  • Tidak memerlukan banyak bahan tambahan yang tidak perlu.

H.     KERUGIAN SEDIAAN SERBUK
  • Kurang baik untuk zat obat yang mudah terurai karena kontak dengan udara.
  • Sulit untuk ditutupi rasanya (tidak enak maupun baunya).
  • Peracikannya membutuhkan waktu yang relatif lama.